Al-Quran Al-Karim

Kamis, 23 Juni 2011

Peletakan Batu Pertama PEMBANGUNAN TPQ AL-ISHLAH

Materi                 : Foto Peletakan Batu Pertama TPQ
Tempat                : Masjid Al-Ishlah – Cikarang Baru
Hari                     : Juni 2011
Sumber Gambar : Bp. Ust. H.Bambang


Assalamu'alaikum warochmatullohi wabarokatuh,

Saudara-saudaraku ....................... yang dirachmati Alloh SWT.

Betapa indahnya suatu persaudaraan,
tidak kenal ......... usia
tidak kenal ............. jabatan....
tidak kenal ............ strata
tidak juga dibatasi asal-muasal kita
tidak pula dibatasi basa-basi.....
........ tidak pula dibedakan mana yang badan gemuk,
maupun mana yang berbadang langsing.....

Kita adalah satu,
kita adalah kita....
kita adalah hamba Alloh
bersatu dalam tekat yang satu .................... mencari Ridho Alloh SWT

Yaa Alloh............ Yaa Al Wallyyu............
Mohon kekuatan untuk membangun tempat ibadah bagi kami, anak-anak kami dan generasi yang akan datang warga RW 010 Sertajaya,

Kami berserah diri
hanya kepada-Mu
Yaa Robbi Anta Rohiim

Wassalamu'alaikum warochmatullohi wabarokatuh,
Ditulis Oleh : Bp. H. Bambang







Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan. 

Wassalamu'alaikum wrwb,
Ditulis  Oleh : Bp. Aris Wintarso



Rabu, 22 Juni 2011

Manfaat Mengingat Kematian


Ketahuilah wahai penguasa dunia, bahwa manusia itu terdiri dari dua golongan: satu golongan yang memandang perkara dunia dan berangan-angan memiliki umur panjang. Golongan kedua adalah golongan orang-orang berakal yang menjadikan kematian sebagai cermin untuk melihat kemana tempat mereka kembali, bagaimana keluar dari dunia dengan keimanan yang tetap selamat. Mereka juga memikirkan apa yang akan mereka bawa dari dunia untuk bekal alam kubur mereka.

Mereka juga memikirkan apa yang akan mereka tinggalkan untuk musuh-musuh mereka bencana dan siksaan.Pemikiran ini wajib dimiliki oleh manusia, lebih-lebih lagi bagi para penguasa dan pemilik dunia, karena mereka paling banyak membuat cemas hati manusia. Mereka memberikan budak-budak mereka kepada orang lain dengan cara yang jahat. Mereka membuat khawatir manusia dan membuat takut hati manusia. Sesungguhnya disisi Allah SWT terdapat seorang pengawal yang namanya Izra'il. Tidak ada tempat sembunyi bagi siapapun bagi kedatangannya. Semua pembantu kerajaan meminta upah berupa emas, perak, dan makanan, sedangkan pembantu yang ini (Izra'il) tidak meminta upah kecuali nyawa.
Semua wakil Sultan memerlukan syafaat, sedangkan wakil ini (Izra'il) tidak memerlukan syafaat. Semua wakil suka menangguh-nangguhkan tugasnya mungkin sehari, semalam, atau sejam, sedangkan wakil ini tidak pernah menangguhkan tugasnya satu hembusan nafaspun.Ketahuilah, bahwa orang-orang yang lalai dan tertipu tidak suka mendengarkan cerita-cerita tentang kematian karena mereka tidak ingin kehilangan perasaan cinta dunia dan kelezatan makanan dan minuman mereka .

Terdapat sebuah riwayat yang menyatakan bahwa orang yang banyak mengingat mati dan gelapnya liang lahat, maka kuburnya seperti salah satu taman dari taman-taman surga. Sedangkan orang yang melupakan kematian dan lalai dari mengingatnya, maka kuburnya seperti salah satu jurang dari jurang-jurang neraka.Pada suatu hari Rasulullah sedang membahas pahala orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang berbahagia, yaitu orang-orang yang terbunuh dalam medan perang melawan orang-orang kafir.
Kemudian Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apakah pahala mati syahid akan diperoleh oleh orang-orang yang tidak mati syahid?" Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang mengingat kematian dua puluh kali setiap hari, maka paha dan derajatnya sama dengan orang-orang yang mati syahid."Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah mengingat mati karena hal itu akan menghapus dosa dan menghilangkan perasaan cinta dunia dalam hatimu."Rasulullah SAW pernah ditanya, "Siapakah manusia yang paling berakal dan paling bijaksana?"Rasulullah SAW menjawab, "Orang yang paling berakal adalah orang yang paling banyak mengingat kematian.
Sementara orang yang paling bijaksana adalah orang yang paling baik persiapannya. Dia akan mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat."Siapa saja yang mengenal dunia sebagaimana yang telah kami uraikan dan senantiasa mengingat kematian dalam hatinya, maka urusan dunianya akan menjadi mudah. Hal itu juga akan menguatkan fondasi keimanannya, menumbuhkan dan menambahkan keimanan dalam hatinya, serta menumbuhkan cabang pohon keimanan yang ada padanya. Dia akan menemui Allah dengan keimanan yang kokoh.
Allah Yang Maha Sempurna Kekuasaan-Nya dan Maha Tinggi Perkataan-Nya, akan menerangi pandangan para penguasa dunia sehingga ia akan melihat hakikat segal;a sesuatu, bersungguh-sungguh dalam menggapai kehidupan akhirat, dan berbuat baik kepada hamba-hamba Allah serta makhluk-Nya.Sesungguhnya ditengah-tengah makhluk terdapat berjuta-juta rakyat jika diperlakukan dengan adil maka mereka akan memberikan syafaat.

Siapa saja dari kalangan orang-orang yang beriman, yang mendapatkan syafaat dari seluruh makhluk, maka pada Hari Kiamat dia akan selamat dari azab. Tetapi, jika dia menzalimi mereka, maka mereka semua akan memusuhinya. Urusannya akan hancur berantakkan. Jika pemberi syafaat menjadi musuhnya, maka urusannya akan menjadi tidak menentu.

Sumber : Buku "ETIKA BERKUASA: Nasihat-nasihat Imam Al-Ghazali -
Karya Imam Al-Ghazali.